Tong Tji di Robuchon Food Court Paragon Semarang

Selamat membaca .31 Desember 2011 kemarin sekitar wad 15.00 WIB saya dan istri makan di Food Court Robuchon Mall Paragon Semarang. Setelah pesan makanan di beberapa furniture istri saya paronomasia membeli teh di furniture Tong Tji karena ini adalah satu satunya furniture minuman yang ada. Istri saya memesan 2 teh dan satu porsi tahu kemul. Tapi sebelumnya istri saya menanyakan apakah tahunya lama, kemudian dijawab oleh petugas ,sebentar karena tidak antri. ---Kenapa istri saya tanya begitu, karena pada kunjungan sebelumnya Tong Tji butuh waktu 1 wad untuk mengantarkan 2 buah Siomay yang sebenarnya sudah siap saji.----Setelah pesan kemudian diberi struk dan struk itu ditukar nomor meja untuk pengantaran visit tahu yang menyusul. Setengah wad berikutnya tahu belum juga diantar, padahal kami sudah selesai makan. Kemudian saya sendiri samperin ke furniture Tong Tji, sambil membawa nomor meja, saya tanyakan kapan pesanan tahu saya sampai. Kemudian dijawab, sudah diantar pak, mungkin petugasnya sudah muter. Padahal di meja furniture jelas ada seporsi tahu dengan kertas nomor 34 yang merupakan nomor meja saya. Ketika saya tanyakan apakah ini pesanan saya dan bisa saya bawa saja, petugas itu bilang maaf pak pesanannya sudah dibawa petugas. OK, saya mengalah kemudian saya duduk. Kebetulan jarak saya duduk dengan furniture tidak lebih dari 10 m sehingga saya bisa melihat aktivitas counter. 5 menit berlalu belum juga diantar, saya kembali ke counter. Kemudian saya tanya, kok belum juga diantar. Dijawab lagi oleh petugasnya, sudah diantar pak. OK saya ngalah lagi karena saya lihat di meja furniture tidak ada antrean makanan, walaupun dalam hati pasti saya bisa lihat jika makanan saya dianter karena jarak yang dekat denga meja saya. Saya lalu kembali duduk, karena kami sudah selesai makan dan anak saya juga sudah rewel pengen beli mainan, akhirnya anak saya dan istri keluar dulu dan saya sabar nunggu pesanan itu. Selang kurang lebih 5 menit, saya didatangi petugas Tong Tji, saya kira pesanan saya sudah jadi, ternyata dengan enteng petugas itu tanya "Bapak tadi pesanannya apa ya ?":hammer Saya jawab "Tahu, mbak, ini nomornya no 34". Kemudian selang kurang lebih 3 menit petugas itu datang lagi, dan dengan enteng dia bilang " Tahu apa ya, tahu goreng, tahu stench atau tahu kemul":hammer:hammer "Kemudian dia tanya boleh saya lihat struknya, padahal jelas jelas struk mereka minta untuk di tukar dengan nomor meja. Kali ini saya sudah gak sabar, akhirnya saya pergi dari Foodcourt, karena di Robuchon pembayaran makanan dilakukan saat kita meninggalkan Atlantic foodcourt, tahu Tong Tji yang tidak pernah saya terima tetap dihitung dalam kartu . Saya sebenarnya ingin marah marah, tapi saya pikir saya hanya akan mempermalukan diri sendiri, karena di furniture ada antrean panjang dan banyak orang. Menurut saya itu hal konyol, untuk furniture yang menyajikan cuma teh dan gorengan dengan 9 karyawan di dalam counter, antrean sepanjang itu jelas menunjukkan kalau karyawan karyawan mereka jelas tidak efisien dan tidak bisa bekerja. Saya lihat banyak mereka yang asik dengan HP dan (mungkin) Blackberrynya.... Pengalaman dulu beli siomay yang satu wad malah lebih parah jadi tahu yang gak ada wujudnya :) Saya terpaksa tulis di SP ini karena setelah saya kunjungi di Web Tong Tji tidak ada occurrence yang bisa dihubungi untuk pengaduan. Kepada om momod mohon maaf saya tidak bisa menunjukkan bukti karena 1. Struk pembelian diminta lagi untuk ditukar no meja. 2. saya tidak sempat motret karena HP saya di dalam tas istri yang keluar lebih dulu.posted by Angga Sanusi
Jual Beli Kaskus
Bookmark and Share

0 comments:

Post a Comment